Perlancar Akses Antar Kawasan, Omah Buruh akan Direlokasi

  • Whatsapp
DIREKTUR Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menggelar audiensi bersama Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja di Ruang Rapat Bupati, Cikarang Pusat, terkait pembahasan aksesibilitas kawasan industri yang berada di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, Kamis (06/02/2020). (Foto: dok)

CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia menggelar audiensi di Ruang Rapat Bupati, Cikarang Pusat, terkait pembahasan aksesibilitas kawasan industri yang berada di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang, Kamis (06/02/2020).

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan telah menyiapkan tempat untuk pemindahan Omah (rumah) Buruh yang sebelumnya berlokasi di jembatan penghubung antara Kawasan Ejip dan MM2100. Hingga saat ini pengerjaannya sudah berjalan 40 persen, sampai dengan selesai lelang ke dua di Bulan Maret.

“Rumah buruh ini kan menggunakan jembatan, sekarang ini upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi akan memindahkan. Di kawasan Kompleks Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi kita sedang membangun, yang nantinya bisa digunakan untuk Omah Buruh,” ungkap Eka.

Eka mengaku, pihaknya telah melakukan komunikasi kepada buruh yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi dan telah sepakat untuk dilakukan pemindahan.

Selain permasalahan Omah Buruh, turut disampaikan permasalahan lain, yakni adanya portal di kawasan Lippo Cikarang dan pembangunan interchange.

“Saya nanti secara langsung, akan tindak lanjuti secepatnya dengan kawasan Delta dan Lippo. Ini memang merupakan jalur yang menghubungkan karena terhalang oleh portal. Jalur ini yang menghubungkan sudah tidak ada lagi. Ini yang menghubungkan kedua kawasan,” terangnya.

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengharapkan, dengan audiensi yang dilakukan dapat mempermudah aksesibilitas kawasan industri, sehingga tidak mengganggu supply chain (rantau pasok-red) yang akan dilakukan.

“Memang yang diharapkan Pak Menteri sebetulnya, beliau ingin memperbaiki efisiensi dari segi efisiensi dan waktu. Untuk logistik ini dari mulai hulunya di Tanjung Priok, sehingga supply chain dari masing masing kawasan sampai kemana-mananya itu tidak terganggu,” pungkasnya. (Yus)

Tinggalkan Balasan