Kisah Ibu Samiasih, Pengantar Makanan untuk 30 Warga Miskin di Desa Jayasakti MUARAGEMBONG – Sebanyak 30 orang warga miskin lanjut usia (lansia) di Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong mendapat bantuan makan siang setiap hari seumur hidup dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bekasi. Mereka menjadi penerima manfaat program Bekasi Permata (pemberian rantang makan siang dhuafa dan renta), yang dilaunching oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan pada Sabtu (20/08) pekan lalu. Untuk melayani para lansia dhuafa yang sudah tidak mampu mencari nafkah tersebut, Baznas Kabupaten Bekasi menugaskan seorang warga bernama Ibu Samiasih (52) untuk memasak dan mengantarkan makanan ke rumah-rumah mereka. Untuk operasional sehari-hari, Baznas memberikan satu unit sepeda motor kepada Samiasih, lengkap dengan box makanan. Saat ditemui reporter Diskominfosantik, Samiasih mengaku bersyukur dan bangga ditugaskan melayani warga miskin di desanya. Samiasih yang sebelumnya bekerja sebagai penjual lauk matang keliling ini mengungkapkan, dengan adanya program ini dirinya memiliki pekerjaan tetap sebagai penyedia dan pengantar makanan, sekaligus dapat membantu orang yang kesusahan. “Saya merasa bersyukur telah menjadi bagian pada program ini, sehingg saya punya penghasilan tetap, jadi ada pemasukan tiap harinya. Saya juga senang bisa membantu orang yang membutuhkan,” kata Samiasih, Sabtu (27/08/22). Sami Asih menuturkan, dirinya memasak dan menyiapkan makanan dari pukul 2.00 WIB dini hari, dibantu anak kandungnya. Selanjutnya pada pukul 07.00 WIB, makanan yang sudah siap, dikemas ke dalam rantang dan dimasukan dalam box sepeda motor. Setelah semuanya rapi, sekitar pukul 09.00 WIB, ia pun mulai berkeliling mengantarkan rantang makan siang ke rumah-rumah para dhuafa. “Ya, saya dibantuin anak saya berdua, kadang kalau lagi repot banget, ada kakak yang juga ngebantuin,” ujarnya. Samiasih merasa ada kepuasan sendiri bisa turut membantu menyiapkan makanan untuk warga yang tidak mampu di desanya. “Saya gak bisa membantu mereka dengan uang, bisanya dengan tenaga,” ucapnya. Seorang warga penerima bantuan program Bekasi Permata, Sanem (80), mengucapkan terimakasih kepada Baznas dan Pj Bupati Bekasi, yang sudah peduli dengan memberikan makanan setiap hari. Nenek Sanem mengungkapkan, selama ini untuk makan sehari-hari, dirinya hanya mengharapkan pemberian dari tetangga dan para dermawan yang ada di desanya. “Seneng, apan ema udah engga gawe apa-apa, ema siapa bae yang ngebagi, kadang-kadang anak, kadang tetangga nganterin beras, ema kebantu banget. Asal siang udah dateng nasi, bisa buat dua kali makan, sisanya bisa buat sore,” ucapnya dengan haru. Kepala Desa Jayasakti, Patori menyambut baik dan mengapresiasi Baznas dan Pemkab Bekasi yang sudah memilih desanya sebagai lokasi diluncurkannya program Bekasi Permata. Patori mengatakan, para penerima program tersebut sebelumnya disurvei dan melalui verifikasi oleh Baznas Kabupaten Bekasi. “Saya selaku Kepala Desa mengucapkan terimakasih dengan adanya program Bekasi Permata ini, pemberian rantang makan siang bagi para dhuafa dan renta ini sangat membantu masyarakat miskin yang memang membutuhkan untuk makan sehari-hari,” ujarnya. Patori menambahkan, para lansia dhuafa di desanya yang sudah tidak memiliki kemampuan mencari nafkah tersebut, memang sangat membutuhkan uluran tangan dari tetangga maupun para dermawan. “Pada saat pendataan, kami mengajukan sebanyak 70 orang, kemudian setelah diverifikasi, hanya 30 orang lansia yang memenuhi kriteria program Permata ini,” ujarnya.

  • Whatsapp
BEKASI PERMATA : Ibu Samiasih (menaiki sepeda motor) bersama Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan dan Pengurus Baznas Kabupaten Bekasi serta Muspika Kecamatan Muaragembong, saat acara launching program Bekasi Permata, di Desa Jayasakti, pada Sabtu (20/08/22).

MUARAGEMBONG – Sebanyak 30 orang warga miskin lanjut usia (lansia) di Desa Jayasakti Kecamatan Muaragembong mendapat bantuan makan siang setiap hari seumur hidup dari Badan Amil Zakat Nasional  (Baznas) Kabupaten Bekasi.

Mereka menjadi penerima manfaat program Bekasi Permata (pemberian rantang makan siang dhuafa dan renta), yang dilaunching oleh Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan pada Sabtu (20/08) pekan lalu.

Untuk melayani para lansia dhuafa yang sudah tidak mampu mencari nafkah tersebut, Baznas Kabupaten Bekasi menugaskan seorang warga bernama Ibu Samiasih (52) untuk memasak dan mengantarkan makanan ke rumah-rumah mereka.

Untuk operasional sehari-hari, Baznas memberikan satu unit sepeda motor kepada Samiasih, lengkap dengan box makanan.

Saat ditemui reporter Diskominfosantik, Samiasih mengaku bersyukur dan bangga ditugaskan melayani warga miskin di desanya.

Samiasih yang sebelumnya bekerja sebagai penjual lauk matang keliling ini mengungkapkan, dengan adanya program ini dirinya memiliki pekerjaan tetap sebagai penyedia dan pengantar makanan, sekaligus dapat membantu orang yang kesusahan.

“Saya merasa bersyukur telah menjadi bagian pada program ini, sehingg saya punya penghasilan tetap, jadi ada pemasukan tiap harinya. Saya juga senang bisa membantu orang yang membutuhkan,” kata Samiasih, Sabtu (27/08/22).

Sami Asih menuturkan, dirinya memasak dan menyiapkan makanan dari pukul 2.00 WIB dini hari, dibantu anak kandungnya. Selanjutnya pada pukul 07.00 WIB, makanan yang sudah siap, dikemas ke dalam rantang dan dimasukan dalam box sepeda motor.

Setelah semuanya rapi, sekitar pukul 09.00 WIB, ia pun mulai berkeliling mengantarkan rantang makan siang ke rumah-rumah para dhuafa.

“Ya, saya dibantuin anak saya berdua, kadang kalau lagi repot banget, ada kakak yang juga ngebantuin,” ujarnya.

Samiasih merasa ada kepuasan sendiri bisa turut membantu menyiapkan makanan untuk warga yang tidak mampu di desanya.

“Saya gak bisa membantu mereka dengan uang, bisanya dengan tenaga,” ucapnya.

Seorang warga penerima bantuan program Bekasi Permata, Sanem (80), mengucapkan terimakasih kepada Baznas dan Pj Bupati Bekasi, yang sudah peduli dengan memberikan makanan setiap hari.

Nenek Sanem mengungkapkan, selama ini untuk makan sehari-hari, dirinya hanya mengharapkan pemberian dari tetangga dan para dermawan yang ada di desanya.

“Seneng, apan ema udah engga gawe apa-apa, ema siapa bae yang ngebagi, kadang-kadang anak, kadang tetangga nganterin beras, ema kebantu banget. Asal siang udah dateng nasi, bisa buat dua kali makan, sisanya bisa buat sore,” ucapnya dengan haru.

Kepala Desa Jayasakti, Patori menyambut baik dan mengapresiasi Baznas dan Pemkab Bekasi yang sudah memilih desanya sebagai lokasi diluncurkannya program Bekasi Permata.

Patori mengatakan, para penerima program tersebut sebelumnya disurvei dan melalui verifikasi oleh Baznas Kabupaten Bekasi.

“Saya selaku Kepala Desa mengucapkan terimakasih dengan adanya program Bekasi Permata ini, pemberian rantang makan siang bagi para dhuafa dan renta ini sangat membantu masyarakat miskin yang memang membutuhkan untuk makan sehari-hari,” ujarnya.

Patori menambahkan, para lansia dhuafa di desanya yang sudah tidak memiliki kemampuan mencari nafkah tersebut, memang sangat membutuhkan uluran tangan dari tetangga maupun para dermawan.

“Pada saat pendataan, kami mengajukan sebanyak 70 orang, kemudian setelah diverifikasi, hanya 30 orang lansia yang memenuhi kriteria program Permata ini,” ujarnya. (Red)

  • Whatsapp