Plt. Bupati Bekasi Dampingi Menko Marinves RI Tinjau Program Pengendalian Pencemaran DAS Citarum

  • Whatsapp

PURWAKARTA – Plt. Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam meninjau progres pelaksanaan program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Kegiatan tersebut bertempat di Venue Istora Function Hall, Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Selasa (15/3/22).

Dalam kunjungan tersebut juga turut dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Duta Besar Jerman Ina Lepel, Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, Bupati Cianjur, serta Dirut Jasa Tirta.

Mengenai pencemaran DAS Citarum, terutama dalam pencemaran enceng gondok atau Keramba Jaring Apung (KJA), Plt. Bupati Bekasi mengatakan bahwa sudah ada solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Langkah yang akan dilakukan untuk mengendalikan limbah yakni dengan mengurangi jumlah unit KJA sesuai dengan daya dukungnya, sebagaimana Peraturan Gubernur Jawa Barat.

“Bukan berarti semua harus dihabisi tetapi ada berapa persennya yang harus ditinggalkan. Dan bagi para petani yang memanfaatkan KJA tersebut, akan dialih fungsikan ke usaha yang lain,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan dukungan kegiatan perikanan berkelanjutan di DAS Citarum dan pendampingan bagi masyarakat terdampak dengan pemberian bantuan untuk pembudidaya yang beralih profesi.

Dalam kesempatan yang sama, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan melanjutkan pembangunan sarana dan prasarana yang menunjang Program Citarum Harum. Menko Marves mengakui progres Citarum Harum sudah mencapai 80 persen.

“Kunjungan ini merupakan salah satu bagian dari program Citarum Harum. Dari laporan yang saya terima tingkat kebersihan Sungai Citarum termasuk banjirnya sudah berkurang 80 persen. Sisa 20 persen lagi akan kita kejar,” ujarnya

Dirinya juga mengapresiasi kepada semua pihak yang turut terlibat dalam penanganan Sungai Citarum, terutama dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum.

“Saya apresiasi ide-ide dari Gubernur dan semua tim, berkat dukungan Pangdam, Kapolda maupun Komandan Sektor, sangat membantu sekali, sehingga perubahan yang terjadi masih bisa berkembang,” ujarnya.

Luhut menambahkan, program Citarum Harum ini dapat mencapai target jika semua segi penanganannya tertata dengan baik agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari.

“Mengenai keberadaan keramba jaring apung (KJA) bukan tidak boleh, namun harus sesuai dengan daya tampung dari danau itu sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, tingginya limbah budidaya ikan sistem KJA menjadi penyebab pencemaran enceng gondok di Waduk Jatiluhur. Untuk itu, dibutuhkan langkah alternatif yang dapat mengendalikan limbah dengan melakukan pengurangan jumlah unit KJA sesuai daya dukung.

“Sejauh ini, kami telah memberikan dukungan kegiatan perikanan berkelanjutan di DAS Citarum dan pendampingan bagi masyarakat terdampak untuk alih profesi. Langkah konkret operasional yang telah dilaksanakan antara lain pendampingan teknis budidaya ikan, monitoring dan pemberian bantuan untuk pembudidaya yang beralih profesi, salah satunya bantuan sarana budidaya bioflok,” bebernya.

Melalui langkah konkret tersebut dan dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan dapat turut memperbaiki lingkungan dan produktivitas perairan, sehingga percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan DAS Citarum dapat terlaksana sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan. (Prokopim Pemkab Bekasi). (Red)

  • Whatsapp