BANDUNG – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bekasi akan fokus terhadap infrastuktur pertanian, dengan berupaya membagi anggaran sesuai kebutuhan pangan.
Dani mengatakan, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, bahwa Bupati/Walikota harus menjadikan sektor pertanian sebagai skala prioritas dalam setiap penganggaran, agar stagflasi (kondisi ekonomi yang melemah disertai kenaikan harga dan naiknya angka pengangguran) bisa tertahan dan kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi.
“Sesuai arahan dari Wagub, kita juga akan konsen terhadap infrastuktur pertanian. Mudah-mudahan prediksi-prediksi perekonomian global yang mengkhawatirkan tidak terjadi dan perang (Rusia-Ukraina) segera selesai, sehingga harga-harga pangan dan energi bisa turun,” ujarnya, usai menghadiri Kegiatan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Jawa Barat yang digelar di Aula Gedung Sate, Bandung, Kamis (14/07).
Selain itu, Pemkab Bekasi akan memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami cabai, tomat, dan bawang merah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan dan cadangan pangan.
Dani Ramdan, meyakini tiga komoditas tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang pertanian karena kenaikan harga cabai, tomat, dan bawang merah cukup pesat akhir-akhir ini.
“Kabupaten Bekasi masih punya potensi lahan pertanian untuk bisa dikembangkan menjadi cadangan pangan di daerah. Karena tiga komoditas ini memang kenaikan harganya cukup pesat akhir-akhir ini. Disamping juga untuk jangka pendeknya, operasi-operasi pasar bekerjasama dengan dunia usaha dan Bulog,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengharapkan kepada para Bupati/Walikota agar menaikkan skala prioritas khususnya dalam bidang pertanian pada perubahan anggaran tahun 2022 dan penyusunan anggaran tahun 2023.
“Karena situasi dan kondisinya berbeda, saya berharap tidak hanya infrastuktur yang jalan. Tetapi saya berharap para Bupati/Walikota dapat menjadikan pertanian sebagai skala prioritas agar stagflasi bisa tertahan kebutuhan pangan masyarakat Jawa Barat bisa terpenuhi,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, situasi Jawa Barat, khususnya di bidang ekonomi meningkat di atas rata-rata di awal triwulan Tahun 2022. Tetapi harus tetap diantisipasi dengan adanya stagflasi, dengan cara menggiatkan produksi pertanian terutama bahan pangan secara umum, termasuk cabai, beras, telur, dan lain-lain.
“Saya minta Bupati/Walikota untuk fokus terhadap peningkatan sumber-sumber produksi yang mampu mencegah stagflasi, karena kalau stagflasi dibiarkan akan berakibat kepada ekonomi Jawa Barat,” tandasnya. (red)