CIKARANG PUSAT – Pemerintah Kabupaten Bekasi kini tengah fokus dalam upaya penurunan angka pengangguran yang saat ini masih berada di peringkat 3 terbesar di Jawa Barat.
Ironinya, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu daerah dengan Kawasan Industri terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu, Pemkab Bekasi tengah melakukan berbagai upaya untuk menekan tingginya angka pengangguran.
Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengungkapkan, ada 6 rencana aksi yang akan dilaksanakan jajarannya, untuk mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bekasi.
“Rencana aksi tersebut diantaranya pelatihan wirausaha mandiri, pelatihan kompetensi, kajian pasar kerja dan UMKM, MoU penempatan pencari kerja, hubungan industrial Pancasila dan Sekolah Prakerja,” kata Dani Ramdan usai rapat bersama pengurus DPK Asosisasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi dan Disnaker Kabupaten Bekasi, di Kantor Bupati Bekasi, Cikarang Pusat, Jumat (17/6/2022).
Dani Ramdan mengatakan rencana aksi tersebut diniliai cukup efektif dalam mengatasi indeks permasalahan pengangguran. Ia juga optimistis, dengan angka-angka yang ditargetkan sesuai penyusunan dan jangka waktu yang ditetapkan, untuk mencapai penyerapan tenaga kerja ke industri yang ada di Kabupaten Bekasi.
“Kalau semua dikerjakan sesuai penyusunan dan timeline-nya, saya kira akan efektif. Dan saya juga optimis angka-angka yang ditargetkan untuk menyerap tenaga kerja ke industri di Kabupaten Bekasi bisa tercapai,” ucapnya.
Pj. Bupati Dani Ramdan mengungkapkan, nantinya rencana aksi ini akan berfokus pada pelatihan dan pendidikan yang menekankan pada hard skill dan soft skill. Pelatihan ini akan dilakukan melalui dua jalur yakni jalur pemagangan dan jalur Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
“Jalurnya nanti ada dua, pelatihan hard skill-nya dilakukan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai ujung tombak, dan soft skill-nya sekolah SMK,” katanya.
Melalui pembentukan Satgas Pengurangan Pengangguran yang dicanangkan oleh Pj. Bupati Bekasi, sekaligus berkaitan dengan program 100 hari kerjanya, diharapkan program ini dapat berkelanjutan mengingat angka kebutuhan tenaga kerja baru akan selalu hadir di setiap tahunnya.
“Angkatan kerja akan selalu hadir setiap tahunnya. Tapi di sisi lain juga perusahaan akan butuh, dan proses ini never ending. Kedepan akan terus bergulir, bahkan saya berharap ini menjadi efek bola salju, implementasi dan daya serapnya lebih besar dari waktu ke waktu.” pungkasnya. (red).