CIKARANG PUSAT – Pj Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengapresiasi pengurus Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Kabupaten Bekasi yang telah menggali dan akan menetapkan pakem tata rias pengantin Kabupaten Bekasi.
Hal tersebut disampaikannya pada acara Grand Final Parade Nusantara, Kategori Sunda Siger Komersial di Gedung Wibawa Mukti, Komplek Pemkab Bekasi, pada Rabu (16/06/2022).
“ Saya selaku Penjabat Bupati Bekasi mempunyai tanggung jawab menggali dan mempertahankan budaya-budaya terbaik dari lokal Bekasi ini, berterimakasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya kepada HARPI, karena dapat menambah khazanah budaya Bekasi,” ungkapnya saat memberikan sambutan yang hadir didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bekasi, Hj. Ria Sabaria Dani Ramdan.
Dani Ramdan menyampaikan dalam rentang sejarah sampai masa industri, Kabupaten Bekasi merupakan daerah yang unik dengan percampuran dan interaksi berbagai budaya termasuk di dalamnya adat tata busana dan rias pasangan pengantin yang beragam.
“Selama saya Pj menghadiri acara-acara pernikahan dari kolega ataupun pejabat yang ada di Bekasi, itu hampir gonta-ganti, sekali waktu adat Sunda, besoknya Betawi, lalu diundang lagi adat Batak, jadi beragam,” tuturnya.
Dia mendorong kepada pengurus atau anggota HARPI Kabupaten Bekasi yang telah menggali pakem pengantin Bekasi, agar memiliki kompetensi tata rias beragam budaya yang ada di Bekasi.
“HARPI harus bisa rias pengantin Sunda, Jawa, Batak, Padang, Minang, karena penduduknya berbeda-beda. Tetapi saya berharap sebagai pemerintah daerah, kompetensi pokoknya pengantin Bekasi wajib, supaya bisa mensosialisasikan kepada masyarakat Bekasi yang akan melangsungkan pernikahan,” jelasnya.
Dani Ramdan mengaku Pemkab Bekasi mendukung penuh dalam upaya melestarikan budaya melalui rias pengantin dengan dibuatkannya Peraturan Bupati untuk tujuan menampilkan budaya Bekasi kepada masyarakat dan khalayak luas sampai ke wilayah luar Bekasi.
“Bahwa inilah pakem dari Pengantin Bekasi sehingga menjadi acuan bagi semua. Bahwa betul yang namanya budaya itu dialogis, akan berkembang dengan kemajuan zaman juga di dalam tata rias ada perubahan, namun pakemnya mesti dikunci supaya tidak kehilangan jati diri,” tandasnya.
Sementara itu Ketua DPC HARPI Melati Kabupaten Bekasi, Retno Rayung Wulan mengatakan dalam acara tersebut HARPI akan menampilkan rias pengantin pakem Bekasi dan Pengantin Bekasi yang telah disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini.
“Akan dibawakan oleh Ibu Nurhaiti dan Ibu Ifa Syarofah, penggali pengantin Bekasi. Hari ini juga kami mengadakan lomba Grand Final pengantin dari peserta lomba dua kali sebelumnya, dengan tujuan agar masyarakat Bekasi bahwa kita juga memiliki busana adat pengantin Bekasi,” ujarnya. (red)